Kamis, 02 Mei 2019

Belitung Terhambat Pengembangan Pariwisata Dua Tahun, Ini Penyebabnya

Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem). Pos Belitung/Disa Aryandi
POSBELITUNG.CO - Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) mengatakan, pengembangan pariwisata di Negeri Laskar Pelangi, memang merasakan keterlambatan dari rencana semula. Sekitar dua tahun merasakan kemunduran, lantaran terkendala sejumlah teknis birokrasi.


Salah satu yang dinilai menciptakan lamban pengembangan pariwisata di Belitung, lantaran Rancangan Peraturan Daerah Zonasi dan distrik Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Bangka Belitung sampai kini belum kunjung diselesaikan.

"Terus cerah saja kejadiannya laksana itu, jadi provinsi yang menghambat ini. Hitungan nya dua tahun pengembangan pariwisata Belitung terhambat, sebab kita nomenklaturnya ialah zonasi dan kami telah dirugikan dengan regulasi itu," kata Sanem untuk Posbelitung.co, Rabu (28/11/2018) dengan nada tinggi.

Zonasi itu, kata mantan Wakil Bupati Belitung Periode 2009 - 2013 ini, sangat bersangkutan erat dengan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil. Karena sekian banyak  investor yang hendak melakukan pengembangan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil ini terhambat.

"Sebetulnya telah ada 12 Investor yang telah siap semenjak lama ingin mengerjakan investasi dibidang pariwisata. Investor tersebut sudah siap dengan paparan, dan segala macam, tergolong gambar maupun lainnya. Tapi di ujung persoalan zonasi ini tadi," ujarnya.

Kata Sanem, di tahun 2015 kemudian Belitung telah mempunyai konsep tersendiri mengenai pengembangan pariwisata. Lantaran kewenangan itu berada di Pemerintah Provinsi, maka regulasi yang semula sudah direncanakan berubah.

"Coba kewenangan laksana itu di berikan ke Kabupaten, jadi tidak panjang birokrasi nya. Ini seluruh harus Provinsi, sebenarnya katakan lah dari 12 Investor tersebut mulai membina dari dua tahun lalu, telah 10 Investor barangkali sekarang telah berjalan, bermukim sisanya, nah ini apa," ujarnya.

Terlambatnya pengembangan pariwisata, mundur dua tahun itu sangat bersangkutan erat dengan trafik pariwisata. Apabila sudah dikerjakan oleh 12 Investor, maka trafik pariwisata ke Belitung lebih dari jumlah trafik wisata sekarang.

"Effect nya laksana itu, termasuklah pun pengaruh terhadap penerbangan Internasional. Karena ini investor dari luar semua, tapi karena zonasi tersebut seperti ini jadinya," ucapnya.

Berdasarkan keterangan dari Sanem, dalam permasalahan zonasi tersebut, Belitung tidak merasakan permasalahan lantaran Belitung tidak lagi merundingkan pertambangan. Belitung sekarang sepenuhnya sudah berkata Pariwisata, Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan Perkebunan.

Tentunya, lanjut Sanem, tersebut harus dibedakan, lantaran pariwisata tidak mempunyai hubungan dengan tambang. Sehingga permasalahan tersebut, sekarang mengalami hambatan pengembangan pariwisata.

"Kita kan tidak terdapat lagi permasalahan tambang, tapi tidak boleh menghalangi kami yang sudah berkata pariwisata ini.
Kami bercita-cita juga, pansus supaya cepat diselesaikan, dan spesifik lagi berhubungan pariwisata. Harus di sadari, kami ini sudah diputuskan sebagai KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata," pungkasnya.

Baca Juga :
- Wisata Belitung
- Rental Mobil Belitung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar